aku tak tau apa yang aku rasakan, aku tak tau kenapa aku jadi sebodoh
ini membiarkan kita mengikat sebuah komitmen yang pasti kita tau umurnya
pun tak akan lama.
aku tau, kita jauh.
aku tau, jarak kita tak sedekat persamaan kita.
kita hanya dua insan bodoh yang memanfaatkan teknologi untuk saling berbagi perasaan.
menghabiskan waktu didepan laptop semalaman hanya untuk melihat wajahmu yang tak bisa ku sentuh secara langsung.
tawamu yang hanya bisa kulihat namun sangat dekat kurasakan.
air mata mu yang kulihat namun tak bisa ku hapus secara langsung.
peluk cium yang selalu aku impikan selama ini dan yang bukan sekedar emoticon yang kau kirim lewat pesan singkat.
namun, siapa yang salah sehingga ini terjadi? apa yang harus aku salahkan?
memang ini keputusan yang memang kita ambil dari awal, bukan?
apa aku harus menyalahkan perasaan yang datang diantara kita? perasaan yang menyatukan dua pulau untuk saling mencintai, menyayangi, mengayomi satu sama lain.
aku tak tau, kau lah yang terbaik atau bukan.
aku tak tau, kau akan menjadi yang terakhir atau hanya orang yang singgah untuk sementara. aku hanya nyaman.
bukan tak yakin bahkan, aku hanya muak dengan sifat lelaki yang hanya berbaik hati menyisihkan isi hatinya untuk wanita diawal-awal hubungan.
namun, perasaanmu, kedewasaan mu yang sangat aku impikan selama ini, pengertian mu akan kebebasan yang dimiliki setiap insan, tentang masa lalu yang memang harus dijadikan pelajaran untuk kedepannya. bahkan sikap mu, jawaban mu tentang sebuah rasa bosan yang memang pasti ada dikehidupan manusia membuat aku mengerti sebenarnya ini lah arti cinta dari semua definisi yang pernah ku buat.
kau mengajarkan ku semua, membimbing untuk menjadi lebih baik, mengajarkan rasa menjadi orang dewasa yang sesungguhnya :") big thanks for you♡ :")
aku tau, kita jauh.
aku tau, jarak kita tak sedekat persamaan kita.
kita hanya dua insan bodoh yang memanfaatkan teknologi untuk saling berbagi perasaan.
menghabiskan waktu didepan laptop semalaman hanya untuk melihat wajahmu yang tak bisa ku sentuh secara langsung.
tawamu yang hanya bisa kulihat namun sangat dekat kurasakan.
air mata mu yang kulihat namun tak bisa ku hapus secara langsung.
peluk cium yang selalu aku impikan selama ini dan yang bukan sekedar emoticon yang kau kirim lewat pesan singkat.
namun, siapa yang salah sehingga ini terjadi? apa yang harus aku salahkan?
memang ini keputusan yang memang kita ambil dari awal, bukan?
apa aku harus menyalahkan perasaan yang datang diantara kita? perasaan yang menyatukan dua pulau untuk saling mencintai, menyayangi, mengayomi satu sama lain.
aku tak tau, kau lah yang terbaik atau bukan.
aku tak tau, kau akan menjadi yang terakhir atau hanya orang yang singgah untuk sementara. aku hanya nyaman.
bukan tak yakin bahkan, aku hanya muak dengan sifat lelaki yang hanya berbaik hati menyisihkan isi hatinya untuk wanita diawal-awal hubungan.
namun, perasaanmu, kedewasaan mu yang sangat aku impikan selama ini, pengertian mu akan kebebasan yang dimiliki setiap insan, tentang masa lalu yang memang harus dijadikan pelajaran untuk kedepannya. bahkan sikap mu, jawaban mu tentang sebuah rasa bosan yang memang pasti ada dikehidupan manusia membuat aku mengerti sebenarnya ini lah arti cinta dari semua definisi yang pernah ku buat.
kau mengajarkan ku semua, membimbing untuk menjadi lebih baik, mengajarkan rasa menjadi orang dewasa yang sesungguhnya :") big thanks for you♡ :")
0 komentar:
Posting Komentar